Wednesday, April 1, 2009

Pembajakan No Way !!!!!

Pembajakan merupakan salah satu masalah berat yang membelit pada Bangsa Indonesia ini, selain korupsi
Pembajakan di sini adalah pembajakan terhadap software2 maupun alat2 elektronik. Faktanya, Indonesia menempati peringkat 5 pembajakan piranti lunak (Software). Berdasarkan studi yang dilakukan Business Software Alliance (BSA) organisasi produsen peranti lunak, dan badan riset, IDS, peringkat teratas diduduki Vietnam, Ukraina, Cina, dan Zimbabwe.
Walaupun tingkat pembajakan di Indonesia mencapai 87 persen (-1%). Namun, penurunan ini tidak diikuti dengan penurunan nilai kerugian yang justru meningkat menjadi US$ 183 juta dari US$ 158 juta pada 2003.
Negara ini menjadi salah satu penghasil piringan ilegal terbesar. Bahkan menjadi salah satu eksportir dunia.
Penjualan peranti lunak bajakan di pusat-pusat pertokoan jumlahnya pun cukup tinggi, karena tingginya permintaan masyarakat. Selain itu banyak perusahaan Indonesia yang masih menggunaka n peranti lunak bajakan untuk komputer mereka.

Pemberantasan Pembajakan kurang serius

Penurunan peringkat Indonesia memang menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menangani masalah ini. Terutama pada penegakan hukum yang semakin baik dan perbaikan pada Undang-Undang Hak Cipta 2002. Meskipun begitu, penegakan hukum masih memerlukan perhatian dari pemerintah.
Hal ini tercermin dari banyaknya kasus pembajakan serta permintaan barang bajakan yang tinggi. Selain itu, polisi sebagai aparat hukum tidak menindak tegas para pembajak software2 tersebut.

Solusi

Pembajakan walaupun sangat erat dengan kehidupan masyarakat Indonesia, ternyata masih bisa diberantas. Berikut adalah Solusinya :
  • Masyarakat Indonesia sebaiknya diberikan pendidikan akan pentingnya menggunakan Software Asli dibandingkan yang bajakan.
  • Aparat Hukum sebaiknya bertindak tegas agar pembajakan tidak merajalela secara luas
  • Belilah Software Asli yang Berlisensi ! Walaupun harganya Mahal Namun itu lebih baik dibandingkan membeli yang Bajakan !Hargailah karya orang lain, jika ingin karya bangsa kita dihargai
Sumber :
Problem Pembajakan dalam Era Global

No comments: