Friday, July 29, 2016

Atresia Ani

Atresia ani merupakan kelainan kongenital dimana tidak terdapat lubang pada anus untuk mengeluarkan feses. Hal ini disebabkan oleh gangguan pemisahan kloaka pada saat kehamilan. Menurut Mubarok (2015) berdasarkan letaknya, atresia ani dibedakan menjadi 3 jenis yaitu.
  1. Tinggi (supralevator) : rektum berakhir di atas M. levator ani (M.
    puborektalis) dengan jarak antara ujung buntu rektum dengan kulit perineum lebih dari 1 cm. Letak supralevator biasanya disertai dengan fistel ke saluran kencing atau saluran genital.
  2. Intermediate : rektum terletak pada M. levator ani tetapi tidak menembusnya.
  3. Rendah : rektum berakhir di bawah M. levator ani sehingga jarak antara kulit dan ujung rektum paling jauh 1 cm.
    Tindakan awal untuk memperbaiki atresia ani adalah kolostomi.
Kolostomi merupakan pembuatan stoma atau lubang di abdomen (Nelms dkk, 2007). Namun operasi ini hanya bersifat sementara dan diperlukan operasi lanjutan. Perlu dilakukan kolostomi terlebih dahulu agar resiko infeksi dapat dicegah. Infeksi dan defisiensi masih merupakan komplikasi yang serius yang akan berpengaruh terhadap mekanisme kontinensia (Arifin, 2010).