Transmisi malaria
di Indonesia juga masih terjadi, berdasarkan laporan Riset Kesehatan Dasar 2011
menunjukkan terdapat 374 kabupaten endemis malaria. Penyakit malaria masih
ditemukan di seluruh provinsi di Indonesia. Berdasarkan API (Annual Parasite Index), Indonesia bagian
Timur masuk dalam stratifikasi malaria tinggi, stratifikasi sedang di beberapa
wilayah di Kalimantan, Sulawesi dan Sumatera sedangkan di Jawa-Bali masuk dalam
stratifikasi rendah, meskipun masih terdapat desa/fokus malaria tinggi.
Jumlah kasus malaria di Indonesia tahun
2011 tercatat sebanyak 256.592 orang dari 1.322.451 kasus suspek malaria yang
diperiksa sediaan darahnya. Sementara, angka API dari tahun 2008 – 2009 menurun
dari 2,47 per 1000 penduduk menjadi 1,85 per 1000 penduduk. Sementara, provinsi
dengan API yang tertinggi adalah Papua Barat, NTT dan Papua. Terdapat 12
provinsi yang diatas angka API nasional.
Sementara
untuk penyebab malaria yang tertinggi tahun 2009 adalah Plasmodium vivax (55,8%), kemudian Plasmodium falcifarum, sedangkan Plasmodium ovale tidak dilaporkan. Data ini berbeda dengan data
riskesdas 2010, yang mendapatkan 86,4% penyebab malaria adalah plasmodium
falsifarum, dan plasmodium vivax sebanyak 6,9%.
Untuk Kejadian Luar Biasa (KLB) malaria,
selalu terjadi di pulau Kalimantan antara tahun 2006 – 2009, walaupun
kabupaten/kota yang terjangkit berbeda-beda tiap tahun. Pada tahun 2009 , KLB
dilaporkan terjadi di pulau Jawa (Jawa Tengah, Jawa Timur dan Banten),
Kalimantan (Kalimantan Selatan), Sulawesi (Sulawesi Barat), NAD dan Sumatera
(Sumatera Barat, Lampung) dengan total jumlah penderita adalah 1.869 orang dan
meninggal sebanyak 11 orang. KLB terbanyak di pulau Jawa yaitu sebanyak 6
kabupaten/kota.
Sementara, angka Case Fatality Rate (CFR) penderita yang disebabkan malaria untuk semua
kelompok umur menurun drastis dari tahun 2004 ke tahun 2006 (dari 10,61%
menjadi 1,34%). Namun dari tahun 2006 sampai tahun 2009 CFR cenderung meningkat
hingga lebih dua kali lipat.
Angka prevalensi berdasarkan Riskesdas 2010 diperoleh
point prevalence malaria adalah 0,6%,
namun hal ini tidak menggambarkan kondisi malaria secara keseluruhan dalam satu
tahun karena setiap wilayah dapat mempunyai masa-masa puncak (pola
epidemiologi) kasus yang berbeda-beda. Spesies parasit malaria yang paling
banyak ditemukan adalah Plasmodium falciparum (86,4%) sedangkan sisanya adalah
Plasmodium vivax dan campuran antara P. falciparum dan P. Vivax. Namun data sebaran parasit perwilayah
tidak diperoleh, sehingga tidak dapat diketahui jenis parasit yang dominan per
suatu wilayah.
No comments:
Post a Comment