Wednesday, March 30, 2016

Buah Naga Putih (Hylocereus undatus)


   Hylocereus undatus adalah tanaman tropis yang berasal dari Mexico, Amerika Tengah, dan Amerika Selatan bagian utara. Saat ini, tanaman tersebut telah dibudidayakan di seluruh dunia termasuk Indonesia. Hasil buahnya, buah naga putih, merupakan buah nonklimakterik. Musim panennya tergantung masa tanam. Pemanenan buah dapat dilakukan 18 bulan setelah ditanam (Le Bellec dkk, 2006). Puncak kematangan buah terjadi 40 – 50 hari setelah tanaman berbunga. Usia tanaman bisa mencapai 20 tahun (Gunasena dkk, 2003).


       Buah naga putih merupakan sumber serat, kalsium, besi, dan vitamin C. Buah tersebut juga rendah kalori dan kaya antioksidan (Le Bellec, 2006). Kandungan antioksidan buah naga putih yaitu golongan betasianin seperti, betanin, filokaktin, dan hiloserenin serta senyawa asam askorbat (Wybraniec dkk, 2007). Choo & Yong (2011) membuktikan bahwa buah naga putih mempunyai potensi antioksidan baik sebagai penetral radikal bebas maupun kelator ion logam. Sementara, kandungan senyawa fenolnya rendah dan asam askorbatnya tinggi. Menurut Dembitsky dkk (2011), buah naga putih memiliki kandungan senyawa fenol dan asam askorbat yang lebih tinggi dibandingkan ceri dan buah naga merah. Berikut kandungan gizi buah naga putih.


Tabel Kandungan gizi  Hylocereus undatus
Zat Gizi
Jumlah
Energi
37,9 kkal/100 gram
Lemak
1,17 gram/L
Protein
1,2 gram/L
Glukosa
46 gram/L
Fruktosa
18 gram/L
Kalium
4 gram/L
Natrium
33 mg/L
Magnesium
265 mg/L
Kalsium
30 mg/L
L-asam askorbat
11 mg/L
Sumber : Le Bellec, dkk (1997); Stintzing, dkk (2003)

No comments: