Hylocereus undatus adalah tanaman tropis
yang berasal dari Mexico, Amerika Tengah, dan Amerika Selatan bagian utara.
Saat ini, tanaman tersebut telah dibudidayakan di seluruh dunia termasuk
Indonesia. Hasil buahnya, buah naga putih, merupakan buah nonklimakterik. Musim panennya tergantung masa tanam. Pemanenan buah
dapat dilakukan 18 bulan setelah ditanam (Le Bellec dkk, 2006). Puncak
kematangan buah terjadi 40 – 50 hari setelah tanaman berbunga. Usia tanaman bisa
mencapai 20 tahun (Gunasena dkk, 2003).
Buah naga putih merupakan sumber serat, kalsium, besi, dan vitamin C. Buah
tersebut juga rendah kalori dan kaya antioksidan (Le Bellec, 2006). Kandungan
antioksidan buah naga putih yaitu golongan betasianin seperti, betanin,
filokaktin, dan hiloserenin serta senyawa asam askorbat (Wybraniec dkk, 2007).
Choo & Yong (2011) membuktikan bahwa buah naga putih mempunyai potensi antioksidan
baik sebagai penetral radikal bebas maupun kelator ion logam. Sementara,
kandungan senyawa fenolnya rendah dan asam askorbatnya tinggi. Menurut Dembitsky dkk (2011), buah naga putih memiliki
kandungan senyawa fenol dan asam askorbat yang lebih tinggi dibandingkan ceri
dan buah naga merah. Berikut kandungan gizi buah naga
putih.
Tabel Kandungan
gizi Hylocereus undatus
Zat Gizi
|
Jumlah
|
Energi
|
37,9
kkal/100 gram
|
Lemak
|
1,17 gram/L
|
Protein
|
1,2
gram/L
|
Glukosa
|
46 gram/L
|
Fruktosa
|
18 gram/L
|
Kalium
|
4 gram/L
|
Natrium
|
33
mg/L
|
Magnesium
|
265 mg/L
|
Kalsium
|
30
mg/L
|
L-asam askorbat
|
11 mg/L
|
Sumber : Le Bellec,
dkk (1997); Stintzing, dkk (2003)
No comments:
Post a Comment