Minuman isotonik merupakan
minuman yang komposisi elektrolitnya dibuat mirip dengan cairan tubuh. Minuman
isotonik biasa dibuat untuk menggantikan cairan, elektrolit, serta energi yang
hilang setelah beraktivitas. Berikut manfaat minuman isotonik bagi tubuh
menurut Koswara (2010) :
a.
Meningkatkan konsumsi cairan
b.
Menstimulasi absorpsi cairan
dengan cepat
c.
Menyediakan karbohidrat untuk
meningkatkan performa
d.
Meningkatkan respon fisiologis
e.
Mempercepat rehidrasi
Kandungan
minuman isotonik yang sesuai dibutuhkan untuk menunjang performa atlet. Minuman
isotonik disyaratkan mengandung karbohidrat sebesar 6 – 8 % untuk mempercepat
transpor cairan ke jaringan. Karbohidrat kurang dari 6% tidak dapat
meningkatkan performa, sedangkan lebih dari 8% dapat mengakibatkan diare, mual,
dan kram perut (Whitney dan Rolfes, 2013).
Karbohidrat yang biasa digunakan adalah sukrosa, glukosa, fruktosa, maltosa, dan maltodekstrin. Pemilihan jenis karbohidrat ini dapat berpengaruh terhadap organoleptik minuman isotonik, seperti flavor, cita rasa, dan kemanisan. Selain itu, perlu diperhatikan pula nilai osmolalitas minuman karena jenis karbohidrat juga dapat mempengaruhi osmolalitas. Nilai osmolalitas minuman isotonik sekitar 280 mOsm.
Karbohidrat yang biasa digunakan adalah sukrosa, glukosa, fruktosa, maltosa, dan maltodekstrin. Pemilihan jenis karbohidrat ini dapat berpengaruh terhadap organoleptik minuman isotonik, seperti flavor, cita rasa, dan kemanisan. Selain itu, perlu diperhatikan pula nilai osmolalitas minuman karena jenis karbohidrat juga dapat mempengaruhi osmolalitas. Nilai osmolalitas minuman isotonik sekitar 280 mOsm.
Kandungan mineral dalam minuman
isotonik juga perlu disesuaikan. Konsentrasi natrium sebesar 20 – 80 mmol/L
untuk penggantian natrium yang hilang dan untuk absorpsi cairan dengan cepat.
Kandungan elektrolit lain (kalium, magnesium, dan kalsium) dalam minuman
isotonik lebih kecil dari 10 mmol/l. Selain mineral, minuman isotonik juga mengandung
vitamin (Koswara, 2010).
No comments:
Post a Comment