Menurut BSN (2008), ciri-ciri telur baik (mutu I) adalah sebagai berikut:
- Bentuk kerabang normal, halus, tebal, utuh dan bersih
- Kedalaman kantong udara kurang lebih 0,5 cm dan tetap di tempat
- Kondisi putih telur: bebas dari bercak darah ataupun benda asing, kental, dan haugh index-nya berkisar antara 0,134 – 0,175
- Kondisi kuning telur: bentuknya bulat, posisi di tengah, batas antara putih dan kuning telur tidak jelas, bersih dan yolk index-nya berkisar antara 0,458 - 0,521
- Bau khas telur
USDA mengklasifikasikan mutu telur menjadi empat grade, yakni AA, A, B dan C. Berikut merupakan kriteria grade AA, A, dan B:
No.
|
Indikator
Mutu
|
Grade
|
||
AA
|
A
|
B
|
||
1.
|
Keadaan Telur Setelah
Dipecah
|
Area telur kecil
|
Area telur sedang
|
Area telur lebar
|
2.
|
Keadaan Putih Telur
|
Tebal, tinggi (dilihat dari samping), chalaza menonjol
|
Cukup tebal, cukup tinggi
(dilihat dari samping), chalaza menonjol
|
Sedikit tebal, chalaza kecil/tidak ada, nampak lemah
dan berair
|
3.
|
Keadaan Kuning Telur
|
Bulat, kukuh, tinggi
(dilihat dari samping)
|
Kukuh, dan cukup tinggi
(dilihat dari samping)
|
Agak pipih dan membesar
|
4.
|
Ruang Udara
|
Tidak lebih dari 1/8 inci
|
Tidak lebih dari 3/16 inci
|
Tidak lebih dari 3/8 inci
|
5.
|
Keadaan Cangkang
|
Bersih dan tidak rusak
|
Tidak rusak
|
Tidak rusak dan tidak ada
kotoran yang melekat
|
6.
|
Penggunaan
|
Ideal untuk semua penggunaan
khususnya untuk direbus, digoreng, dan dimasak
|
Scrambling, baking, dan
bahan dasar makanan lainnya
|
(Vaclavik & Christian, 2003)
No comments:
Post a Comment