WHO, dalam
World Malaria Report 2013, memperkirakan
terdapat 3,4 milyar orang yang berisiko terkena malaria pada 2012. 2,2 milyar
diantaranya tergolong berisiko rendah (kurang dari 1 kasus
per 1000 populasi), dimana 94%-nya berada di luar benua Afrika. 1,2 milyar
lainnya berisiko tinggi terkena malaria (lebih dari 1 kasus per 1000 populasi) yang
kebanyakan tinggal di benua Afrika (47%) dan Asia Tenggara (37%). Sementara,
populasi berisiko malaria (population at
risk for malaria) meningkat 23%
secara global dan 29% di Afrika Sub-Sahara.
Adapun,
kasus malaria di dunia diestimasikan terdapat 207 juta kasus pada tahun 2012.
80% kasus berada di benua Afrika, diikuti Asia Tenggara (13%) dan Mediterania Timur (6%). Sekitar
9% kasus disebabkan oleh P. vivax, namun proporsi di luar benua Afrika sekitar
50%. Jumlah kasus
diperkirakan meningkat dari 226 juta pada tahun 2000 menjadi 244 juta pada
2005, sebelum turun ke angka 207 juta kasus pada tahun 2012.
Insidensi malaria menunjukkan
penurunan 25% secara global antara tahun 2000 dan 2012, dengan penurunan pada
benua Afrika sebesar 31%. Penurunan terbesar terdapat pada benua Eropa (100%), Amerika
(70%) dan Pasifik Barat (56%). Jika tren penurunan kasus terus berlajut, maka insidensi
malaria diproyeksikan akan berkurang 31% di dunia dan 39% di Afrika pada tahun 2015.
Sementara untuk angka mortalitas,
diperkirakan ada 627.000 kematian akibat malaria di seluruh dunia pada tahun 2012.
Sekitar 90% kematian tahun 2012 berada di benua Afrika, kemudian Asia Tenggara (7%)
dan Mediterania Timur (3%). Sekitar 482.000 kematian atau 77% dari total
kematian malaria, terjadi pada balita. 62.000 diantaranya adalah balita di
Afrika. Penyebab kematian utama adalah P. falciparum. Selain itu, P.
vivax juga menjadi penyebab malaria akut dan kematian yang trennya terus meningkat.
Namun, tren angka kematian malaria di semua benua menurun antara tahun
2000 hingga 2012 walaupun terdapat fluktuasi antar tahun. Laju mortalitas
malaria diperkirakan menurun 42% di dunia pada semua kelompok usia pada
2000-2012, dan menurun 48% pada balita. Jika penurunan ini terus berlanjut, maka
diperkirakan laju mortalitas akan berkurang sebesar 52% secara global pada
seluruh golongan umur dan turun 60% pada balita di tahun 2015. Sehingga, 60
dari 103 negara yang terkena malaria diprediksi laju mortalitas malaria akan
berkurang >75% pada 2015 hingga angka kematian malaria ditargetkan menjadi
nol.
Peta Persebaran Laju Mortalitas Malaria di Dunia 2000-2012
No comments:
Post a Comment