Tuesday, April 12, 2016

Epidemiologi Malaria di Dunia


WHO, dalam World Malaria Report 2013, memperkirakan terdapat 3,4 milyar orang yang berisiko terkena malaria pada 2012. 2,2 milyar diantaranya tergolong berisiko rendah (kurang dari 1 kasus per 1000 populasi), dimana 94%-nya berada di luar benua Afrika. 1,2 milyar lainnya berisiko tinggi terkena malaria (lebih dari 1 kasus per 1000 populasi) yang kebanyakan tinggal di benua Afrika (47%) dan Asia Tenggara (37%). Sementara, populasi berisiko malaria (population at risk for malaria) meningkat 23% secara global dan 29% di Afrika Sub-Sahara.


Adapun, kasus malaria di dunia diestimasikan terdapat 207 juta kasus pada tahun 2012. 80% kasus berada di benua Afrika, diikuti Asia Tenggara (13%) dan Mediterania Timur (6%). Sekitar 9% kasus disebabkan oleh P. vivax, namun proporsi di luar benua Afrika sekitar 50%. Jumlah kasus diperkirakan meningkat dari 226 juta pada tahun 2000 menjadi 244 juta pada 2005, sebelum turun ke angka 207 juta kasus pada tahun 2012.


Insidensi malaria menunjukkan penurunan 25% secara global antara tahun 2000 dan 2012, dengan penurunan pada benua Afrika sebesar 31%. Penurunan terbesar terdapat pada benua Eropa (100%), Amerika (70%) dan Pasifik Barat (56%). Jika tren penurunan kasus terus berlajut, maka insidensi malaria diproyeksikan akan berkurang 31% di dunia dan 39% di Afrika pada tahun 2015.
         Sementara untuk angka mortalitas, diperkirakan ada 627.000 kematian akibat malaria di seluruh dunia pada tahun 2012. Sekitar 90% kematian tahun 2012 berada di benua Afrika, kemudian Asia Tenggara (7%) dan Mediterania Timur (3%). Sekitar 482.000 kematian atau 77% dari total kematian malaria, terjadi pada balita. 62.000 diantaranya adalah balita di Afrika. Penyebab kematian utama adalah P. falciparum. Selain itu, P. vivax juga menjadi penyebab malaria akut dan kematian yang trennya terus meningkat.
Namun, tren angka kematian malaria di semua benua menurun antara tahun 2000 hingga 2012 walaupun terdapat fluktuasi antar tahun. Laju mortalitas malaria diperkirakan menurun 42% di dunia pada semua kelompok usia pada 2000-2012, dan menurun 48% pada balita. Jika penurunan ini terus berlanjut, maka diperkirakan laju mortalitas akan berkurang sebesar 52% secara global pada seluruh golongan umur dan turun 60% pada balita di tahun 2015. Sehingga, 60 dari 103 negara yang terkena malaria diprediksi laju mortalitas malaria akan berkurang >75% pada 2015 hingga angka kematian malaria ditargetkan menjadi nol.

         Peta Persebaran Laju Mortalitas Malaria di Dunia 2000-2012

      Secara distribusi, kasus maupun kematian akibat malaria tidak terdistribusi merata dan hanya ada di beberapa negara saja. Sekitar 80% kematian malaria di tahun 2012 hanya terjadi pada 17 negara dan 80% kasus malaria pada 18 negara. 80% kasus P. vivax di seluruh dunia terdapat di empat negara saja yaitu Ethiopia, India, Indonesia dan Pakistan. Beban global mortalitas akibat malaria didominasi oleh negara Sub-Sahara di Afrika yaitu Kongo dan Nigeria dimana 40% kematian dan 32% kasus malaria dari seluruh dunia terdapat di kedua negara tersebut.
 

No comments: