Friday, April 1, 2016

Malaria


1. Pengertian Malaria
Malaria adalah penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh parasit dari genus Plasmodium, yang ditularkan melalui gigitan nyamuk anopheles betina. Penyakit malaria banyak terdapat di daerah tropis, pola penyebarannya disebabkan oleh berbagai faktor antara lain seperti perubahan lingkungan, vektor, sosial budaya masyarakat dan resistensi obat, selain itu juga karena keterbatasan jangkauan pelayanan kesehatan di beberapa daerah. Gejala penyakit malaria berupa demam yang sering periodik, anemia, pembesaran limpa dan berbagai kumpulan gejala oleh karena pengaruhnya pada beberapa organ misalnya otak, hati dan ginjal.

2. Jenis Malaria
Terdapat empat jenis penyakit malaria yaitu malaria tertiana yang disebabkan oleh P. vivax,  malaria tropicana yang disebabkan oleh P. falciparum, malaria kuartana yang disebabkan oleh P.  malariae  dan malaria pernisiosa yang disebabkan oleh P. ovale. Jenis plasmodium yang paling banyak ditemukan di Indonesia yakni Plasmodium vivax dan Plasmodium falciparum, sementara jenis yang mematikan adalah Plasmodium falciparum.


3. Gejala Malaria
Masa inkubasi penyakit malaria dapat terjadi  beberapa hari hingga beberapa bulan, yang kemudian berlanjut muncul tanda dan gejala yang dikeluhkan oleh pasien.  Gejala awal  yang dialami oleh pasien malaria adalah demam menggigil secara berkala dan biasanya disertai sakit kepala yang hebat,  badan terasa lemah, mual-muntah dan tidak nafsu makan, kuning pada mata, air kencing berwarna teh tua serta wajah pucat karena kurang darah. Apabila tidak mendapatkan pengobatan yang adekuat, dapat terjadi kejang-kejang dan kehilangan kesadaran.
Sementara, gejala yang klasik muncul pada pasien malaria adalah adanya perasaan tiba-tiba kedinginan yang diikuti dengan kekakuan dan kemudian munculnya demam dan banyak berkeringat setelah 4 sampai 6 jam kemudian, hal ini berlangsung tiap dua hari. Diantara masa tersebut, mungkin penderita merasa sehat.

4. Diagnosis Malaria
Diagnosis sakit malaria ditegakkan berdasarkan gejalanya, dimana terjadi serangan demam dan menggigil secara periodik tanpa penyebab yang jelas. Dugaan malaria semakin kuat jika dalam waktu 1 tahun sebelumnya, pasien telah mengunjungi daerah endemik malaria. Untuk memperkuat diagnosis dilakukan pemeriksaan darah guna menemukan parasit penyebabnya. Perlu dilakukan beberapa kali pemeriksaan karena kadar parasit di dalam darah dapat bervariasi dari waktu ke waktu.

5. Pencegahan Malaria
Cara pencegahan yang  efektif dari  malaria adalah menghindari gigitan nyamuk dengan menggunakan kelambu, menggunakan obat nyamuk dan memakai obat oles anti nyamuk saat tidur, serta memasang kasa pada ventilasi, menjauhkan kandang ternak dari rumah dan mengurangi berada di luar rumah selama malam hari. Hal lain yang bisa dilakukan yaitu dengan menebarkan pemakan jentik untuk  menekan kepadatan nyamuk dengan menebarkan ikan pemakan jentik, seperti ikan kepala timah, nila merah, gupi dan mujair.
Upaya preventif lain adalah upaya membersihkan lingkungan melalui menimbun genangan air, membersihkan lumut dan gotong royong membersihkan lingkungan sekitar. Bentuk pencegahan yang lainnya adalah dengan pemberian obat pencegahan malaria, 2 hari sebelum berangkat ke daerah malaria, minum obat doksisilin 1 x 1 kapsul/ hari sampai 2 minggu setelah keluar dari lokasi endemis malaria.

6. Pengobatan Malaria
Pengobatan malaria tergantung kepada jenis parasit dan resistensi parasit terhadap klorokuin. Untuk suatu serangan malaria falciparum akut dengan parasit yang resisten terhadap klorokuin, bisa diberikan kuinin atau kuinidin secara intravena. Pada malaria lainnya jarang terjadi resistensi terhadap klorokuin, karena itu biasanya diberikan klorokuin dan primakuin.
Obat penyakit malaria saat ini sudah menggunakan obat baru yaitu Artemisinin-based Combination Therapy (ACT). Obat ACT yang tersedia di Indonesia ialah :
  •       Kombinasi Artesunate + Amodiakuin ( AS+AQ)
  •       Kombinasi Artemether – Lumefantrine (AL)
  •       Kombinasi Dihydroartemisinin- Piperaquine (DHP ) 

No comments: