Sepsis merupakan sindrom respon inflamasi
sistemik (SIRS) yang disertai dengan suspek sumber infeksi. Sementara sepsis
berat didefinisikan sebagai sepsis yang disertai dengan disfungsi organ dan
abnormalitas hipoperfusi. Sedangkan syok septik adalah hipotensi yang dipicu
dari sepsis dan memerlukan resusitasi cairan (Daniels dan Nutbeam, 2010).
Sepsis berawal ketika agen infeksius menyerang host,
respon non-spesifik dipicu melalui toll-like reseptor (TLR) pada sel imun. TLR adalah
protein transmembran dengan kemampuan untuk memicu pelepasan sitokin, aktivasi
neutrofil dan merangsang sel-sel endotel. Hal ini terjadi akibat rekognisi dari
molekul patogen terkait tertentu seperti lipopolisakarida. Aktivasi sistem imun
humoral maupun adaptif memicu respon spesifik melalui sel B dan sel T dengan pelepasan
sitokin pro dan anti inflamasi. Produksi kedua kelompok mediator tersebut meningkat
secara signifikan pada pasien dengan sepsis berat (Daniels dan Nutbeam, 2010).
Sepsis akan mengakibatkan percepatan kematian
sel/apoptosis dan keadaan imunosupresi. Disfungsi organ dapat terjadi kemudian.
Berbagai mediator, termasuk tumor necrosis factor-α (TNF-α) dan interleukin-1β
(IL-1β), menginduksi produksi oksida nitrat (NO). Hasil akhir dari perubahan
hemodinamik adalah cardiac output tinggi dan vasodilatasi dan sering
digambarkan sebagai high-output shock (Daniels dan Nutbeam, 2010).
Selama respon inflamasi berlangsung, dapat
terjadi kebocoran kapiler terjadi dengan adanya edema perifer dan paru yang
dapat berkembang menjadi injuri paru akut dan sindrom gangguan pernapasan akut (ARDS).
Meningkatnya katekolamin, angiotensin II dan endothelin mengakibatkan
vasokonstriksi ginjal dan meningkatkan risiko gagal ginjal. Sepsis yang berat dan
tak segera ditangani dapat mengakibatkan kegagalan multi organ dan kematian
(Daniels dan Nutbeam, 2010).
SIRS terjadi ketika terdapat
dua atau lebih kriteria berikut:
a.
Suhu tubuh kurang dari 36 atau lebih dari <36 atau="">38.3oC 36>
b.
Nadi lebih dari 90x/menit
c.
Leukosit lebih dari12 109/l atau kurang dari 4 x 109/l
d.
Respirasi lebih dari 20x/menit
e.
Kondisi mental berubah secara akut
f.
Glukosa darah lebih dari 6.6 mmol/l
Sementara, sepsis terjadi ketika terdapat SIRS
dan infeksi. Beberapa infeksi tersebut seperti infeksi luka, meningitis,
pneumonia, endokarditis, dan lainnya (Daniels dan Nutbeam, 2010).
No comments:
Post a Comment