Thursday, April 7, 2016

Sepsis


Sepsis merupakan sindrom respon inflamasi sistemik (SIRS) yang disertai dengan suspek sumber infeksi. Sementara sepsis berat didefinisikan sebagai sepsis yang disertai dengan disfungsi organ dan abnormalitas hipoperfusi. Sedangkan syok septik adalah hipotensi yang dipicu dari sepsis dan memerlukan resusitasi cairan (Daniels dan Nutbeam, 2010).



Sepsis berawal ketika agen infeksius menyerang host, respon non-spesifik dipicu melalui toll-like reseptor (TLR) pada sel imun. TLR adalah protein transmembran dengan kemampuan untuk memicu pelepasan sitokin, aktivasi neutrofil dan merangsang sel-sel endotel. Hal ini terjadi akibat rekognisi dari molekul patogen terkait tertentu seperti lipopolisakarida. Aktivasi sistem imun humoral maupun adaptif memicu respon spesifik melalui sel B dan sel T dengan pelepasan sitokin pro dan anti inflamasi. Produksi kedua kelompok mediator tersebut meningkat secara signifikan pada pasien dengan sepsis berat (Daniels dan Nutbeam, 2010).
Sepsis akan mengakibatkan percepatan kematian sel/apoptosis dan keadaan imunosupresi. Disfungsi organ dapat terjadi kemudian. Berbagai mediator, termasuk tumor necrosis factor-α (TNF-α) dan interleukin-1β (IL-1β), menginduksi produksi oksida nitrat (NO). Hasil akhir dari perubahan hemodinamik adalah cardiac output tinggi dan vasodilatasi dan sering digambarkan sebagai high-output shock (Daniels dan Nutbeam, 2010).
Selama respon inflamasi berlangsung, dapat terjadi kebocoran kapiler terjadi dengan adanya edema perifer dan paru yang dapat berkembang menjadi injuri paru akut dan sindrom gangguan pernapasan akut (ARDS). Meningkatnya katekolamin, angiotensin II dan endothelin mengakibatkan vasokonstriksi ginjal dan meningkatkan risiko gagal ginjal. Sepsis yang berat dan tak segera ditangani dapat mengakibatkan kegagalan multi organ dan kematian (Daniels dan Nutbeam, 2010).
                   SIRS terjadi ketika terdapat dua atau lebih kriteria berikut:
a.     Suhu tubuh kurang dari 36 atau lebih dari <36 atau="">38.3oC
b.     Nadi lebih dari 90x/menit

c.     Leukosit  lebih dari12 109/l atau kurang dari 4 x 109/l
d.     Respirasi lebih dari 20x/menit

e.     Kondisi mental berubah secara akut
f.      Glukosa darah lebih dari 6.6 mmol/l
Sementara, sepsis terjadi ketika terdapat SIRS dan infeksi. Beberapa infeksi tersebut seperti infeksi luka, meningitis, pneumonia, endokarditis, dan lainnya (Daniels dan Nutbeam, 2010). 

No comments: